Banda Aceh (ANTARA) - Bank Indonesia memperkirakan pertumbuhan ekonomi Aceh triwulan II 2011 akan stabil yakni berkisar pada angka 5,6 persen karena stimulus perekonomian melalui belanja pemerintah belum lancar.
"Keterlambatan pengesahan anggaran tersebut akan berdampak pada perlambatan realisasi yang diperkirakan lancar di triwulan III 2011," kata Pimpinan Bank Indonesia Cabang Banda Aceh, Mahdi Muhammad di Banda Aceh, Kamis.
Ia menyampaikan hal tersebut berdasarkan hasil kajian ekonomi regional yang dilakukan bank central itu di provinsi berpenduduk 4,6 juta jiwa itu.
Dijelaskannya, pertumbuhan ekonomi tahunan pada triwulan II 2011 tersebut diperkirakan tidak jauh beda dengan triwulan sebelumnya yakni sebesar 5,9 (yoy), menyusul tersendatnya pergerakan di sejumlah sektor perekonomian.
"Konsumsi rumah tangga juga belum menujukkan peningkatan berarti sebab masyarakat masih akan mengerem konsumsi untuk persiapan menghadapi bulan Ramadhan dan Idul Fitri pada Agustus 2011," katanya.
Kemudian, pelaksanaan Pemilu kepala daerah (Pilkada) yang akan berlangsung serentak di 17 kabupaten/kota dan pemilihan gubernur/wakil gubernur juga menjadikan para investor untuk menunggu dan melihat perkembangan dalam melakukan investasi di Aceh.
"Jika pelaksanaan Pilkada tersebut berjalan lancar, aman dan sukses, maka investasi tahun berikutnya akan lebih baik," katanya.
Mahdi menyatakan pihaknya optimistis pertumbuhan ekonomi di Aceh akan terus membaik jika situasi keamanan terus membaik di masa mendatang.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar