Senin, 04 Juli 2011

Warga Aceh Tak Perlu Mencari Kerja ke Daerah Lai

Warga Aceh Tak Perlu Mencari Kerja ke Daerah Lain PDF Cetak Email
Banda Aceh, (Analisa)
Wakil Gubernur (Wagub) Aceh Muhammad Nazar menyatakan, warga di provinsi itu tidak perlu diharuskan untuk mencari pekerjaan ke daerah lain, karena di Aceh sendiri masih banyak lapangan kerja yang bisa diciptakan.
Peluang kerja untuk meningkatkaan pendapatan penduduk setempat di antaranya di sektor pertanian, perkebunan, peternakan, kelautan perikanan dan industri, namun selama ini belum mampu dimanfaatkan secara maksimal untuk kesejahteraan rakyatnya.
"Menurut saya, tak perlu lah sampai harus menyuruh orang Aceh untuk pergi keluar daerah mencari dan mendapatkan pekerjaan. Di sini masih banyak yang bisa diciptakan lapangan kerja," kata Muhammad Nazar kepada wartawan, Jumat (13/5).
Sebelumnya, Gubernur Aceh Irwandi Yusuf sempat meminta warganya agar tidak sekadar menggantungkan diri dengan daerahnya untuk mendapatkan pekerjaan. Hal ini terkait keterbatasan lapangan kerja di Aceh dibanding jumlah angkatan kerja yang tiap waktu terus bertambah.
"Tak ada satu pun negara yang mampu menyerap semua tenaga kerjanya. Dengan kondisi Aceh seperti ini, warga pun harus mencari pekerjaan di daerah lain, tak hanya di Aceh," kata Irwandi.
Wagub Nazar menambahkan, penciptaan lapangan kerja ke depan harus lebih diprioritaskan terutama di sektor-sektor andalan seperti pertanian, karena selama ini banyak produk hasil bumi Aceh yang masih dijual dalam bentuk bahan baku, tanpa diolah sebelumnya, sehingga diperlukan kehadiran industri prosesing.
"Saya kira ini, juga perlu dukungan semua pihak, termasuk kalangan perbankan untuk dapat meningkatkan kredit modal usaha pada sektor-sektor produktif. Ini yang selama ini belum maksimal, termasuk kredit-kredi bersubsidi dari pemerintah pusat yang tidak berjalan di Aceh," sebutnya.
Diharapkannya dalam memberikan kredit, pihak perbankan juga ikut melakukan pendampingan dan pengawasan kepada masyarakat yang menerima modal usaha. Tidak seperti selama ini, setelah menyalurkan kredit, perbankan tidak ikut mengawasi. "Ke depan technical asisten harus lebih ditingkatkan lagi," ujarnya.
Peluang Besar
Ditambahkan, Aceh ke depan memiliki peluang besar dalam mempercepat pertumbuhan ekonomi dan mengurangi angka pengangguran setelah provinsi itu masuk dalam Masterplan Percepatan dan Perluasan Pembangunan Ekonomi Indonesia (MP3EI). Sejumlah program juga telah disiapkan untuk sektor pertanian, perkebunan, peternakan, perikanan, untuk menjadi lumbung pangan nasional. Masing-masing sektor mendapatkan alokasi anggaran Rp1 triliun.
Potensi Aceh juga luar biasa banyak, tetapi selama ini Aceh terpaksa menjual bahan baku dan bahan mentah yang murah ke daerah lain. Karena selain masalah konflik dulu, juga selalu dipaksakan oleh perencanaan induk yang dibuat pusat, jelasnya.
Menurut Wagub, selama ini Aceh selalu harus berkiblat ke Sumatera Utara karena konsep pembangunan Sumbagut yang dibuat pusat. Konsep itu boleh saja tetapi ketika ada program besar nasional, Aceh selalu tidak mendapat bagian. "Sedangkan Otonomi Khusus (Otsus) yang ada sekarang, dananya itu sudah ditentukan penggunaannya dengan UU-PA," tegasnya.
Nazar menambahkan, untuk mempercepat kemajuan, menumbuhkan perekonomian dan kesejahteraan serta menghilangkan pengangguran dan kemiskinan, Aceh masih perlu ditangani dengan langkah-langkah yang luar biasa.
Karenanya, ia mengharapkan masyarakat Aceh agar dapat berpikir dan bertindak secara ekonomis dalam upaya percepatan pembangunan. " Ke depan pola pikir dan pola kerja kita harus berubah. Kita harus menggerakkan semua masyarakat dan pemerintah supaya dapat berpikir dan bertindak secara ekonomi," tegasnya. (mhd)
http://www.analisadaily.com/index.php?option=com_content&view=article&id=95802:warga-aceh-tak-perlu-mencari-kerja-ke-daerah-lain&catid=42:nad

Tidak ada komentar:

Posting Komentar